10 Cara Pikiran Tenang ; Sinopsis Buku Think Like A Monk

Di tengah dunia yang hiruk pikuk dan penuh ini, semua orang berlomba-lomba untuk mengejar kebahagiaan tanpa batas. Kita mengejar kepopuleran, uang, kemewahan, bahkan pengakuan dari orang lain tapi tak ada satupun yang bisa membuat pikiran tenang. Memperoleh cara pikiran tenang perlu dipelajari dari Sinopsis Buku Think Like A Monk oleh Jay Shetty yang akan dibahas dalam tulisan ini.

Kenapa kita harus berpikir seperti biksu ? Biksu mempunyai cara pikiran tenang yang sudah terbukti. Cara berprilaku mereka dilansir dari Buku Think Like A Monk adalah pandai menahan godaan tahan akan kritikan, pandai menyembuhkan luka dan kecemasan, menenangkan ego, membangun hidup yang penuh tujuan berarti serta hidup penuh cinta. Cara berprilaku seperti itu dapat kita dapatkan jika kita mengerti 10 cara pikiran tenang ala biksu yakni sebagai berikut :

Menjadi diri sendiri

Kita mempunyai banyak persona. Persona adalah kepribadian yang kita ingin tampakkan pada orang lain. Kita percaya bahwa gambaran diri kita tergantung dari apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Manusia cenderung berakting baik didunia maya, dunia kerja maupun keluarga. Sebenarnya kepribadian berbeda ini memiliki sejumlah keuntungan seperti membantu kita beradaptasi di suatu tempat yang tak nyaman atau mempertahankan hubungan dengan orang yang tak disukai.

Akan tetapi, kepribadian kita yang berubah ini membuat kita kehilangan diri kita yang sebenarnya. Mental kebahagiaan yang tumbuh dalam diri ini semakin kecil. Kita mengorbankan nilai-nilai yang kita anut demi menjadi sama dengan orang lain. Jika kita bersikap sesuai nilai kita atau berpendapat yang berbeda, kita cenderung akan kehilangan sahabat dan lingkungan yang mendukung kita.

Norma-norma sosial di masyarakat menyudutkan kita dan mengatakan pada kita apa yang harusnya dilakukan. Masyarakat berhak memberikan model bagaimana hidup bahagia itu. Akan tetapi, jika kita menuruti tujuan hidup yang orang lain anjurkan tanpa membuat definisi kebahagiaan kita sendiri, maka hidup kita tak akan pernah tenang. Saya ingat bagaimana pemuda yang stress saat ditanya kapan menikah oleh tetangganya dan kemudian ia menganiaya tetangganya tersebut. Sebenarnya itu tak perlu terjadi, jika ia sudah berdamai dengan dirinya sendiri dan menganggap cara hidup tenang tak harus dengan pernikahan.

Definisi tentang hidup tenang dan bahagia adalah hak semua orang. Cara satu-satunya membangun cara hidup tenang adalah dengan menghilangkan suara-suara dari luar dan melihat dalam diri kita

Jay Shetty – Think Like Monk

Hindari Gosip

Gosip adalah suatu kanker dalam pikiran. Kanker dalam pikiran, dilansir dari Gauranga Das yang merupakan seorang guru agama Hindu, adalah membandingkan, mengeluh dan mengkritik dan semua itu dilakukan melalui gosip. Masalah dari gosip adalah kita terlampau fokus pada kesalahan orang lain tanpa membandingkannya dengan kita sendiri.

Ketika kita mengkritik orang lain, kita juga memperperhatikan hal buruk dalam hati kita dan saat kita melihat hal yang baik dalam diri orang lain maka kita juga akan melihat hal baik dalam diri kita

Jay Shetty

Sebenarnya gosip mempunyai manfaat tersendiri seperti membantu masyarakat menjalankan norma kesusilaan dimana sanksi dari norma ini adalah pengucilan dan omongan buruk dari masyarakat. Akan tetapi pada prakteknya gosip digunakan untuk menginjak orang lain. Gosip adalah alat untuk membuat kita terasa superior dan memperkuat status kita dalam sebuah grup. Tidak jarang saya melihat orang mencari muka pada atasan ditempat kerja dengan menjelek-jelekkan rekan kerja lainnya.

Gosip membawa energi negatif. Kita mendapat energi negatif dari bergosip dan berpotensi untuk mengeluarkan energi negatif itu pada alam semesta. Alam semesta akan mengeluarkan frekuensi yang sama seperti yang kita keluarkan. Kita bisa membaca Buku The Universe Has Your back untuk mengetahui cara alam semesta bersinergi dengan kita.

Untuk mengeluarkan energi negatif itu, ingatlah bahwa kita harus berkata hal-hal yang positif dan menghilangkan mental sebagai korban. Hidup ini tak semuanya indah dan semua orang punya masalah sehingga tak ada gunanya kita mengkomplain, membandingkan, dan mengkritik orang lain.

Cara Pikiran Tenang dengan Memanfaatkan Rasa Takut

Semakin dewasanya kita, kita mendapat kesan bahwa rasa takut adalah hal negatif. Tapi sebenarnya rasa takut adalah hal normal dan ada manfaatnya. Rasa takut bukan sesuatu yang buruk karena itu menandakan bahwa ada sesuatu yang salah dalam langkah yang kita pilih.

Menurut buku Think Like Monk oleh Jay Shetty, rasa takut disebabkan oleh :

  1. Ketakutan jika sesuatu yang buruk terjadi (Kehilangan Kedamaian)
  2. Ketakutan jika tak dicintai (Kehilangan Cinta)
  3. Ketakutan Jika tak dihomati (Kehilangan pengertian)

Rasa takut ini kemudian menimbulkan emosi negatif yang tentu saja bertentangan dengan vibrasi alam semesta.

Rasa takut bukanlah vibrasi alam semesta, vibrasi alam semesta adalah cinta

Gabrielle Beirnstein dalam buku The Universe Has Your Back

Biksu mengenal ketakutan tetapi rasa takut itu tidak menjadikan mereka menghindari masalah atau menghancurkan emosi mereka. Mereka memanfaatkan rasa takut tersebut sebagai motivasi untuk mengembangkan solusi bukan lari dan tak melakukan apapun.

Umumnya kita merasa cemas pada segala masalah hidup kita, kita membiarkan kecemasan memakan perasaan kita sebenarnya. Cara hidup tenang tidak didasarkan rasa takut. Semakin kita memegang ketakutan, maka ketakutan akan tumbuh dan meracuni kita. Hormon stress yang timbul rasa takut akan meningkat dan melemahkan imun tubuh.

Ketakutan bukanlah yang menentukan diri kita, akan tetapi apa yang kita lakukan setelah menerima sinyal ketakutan menentukan semuanya

Jay Shetty

Mempunyai Motivasi Tujuan Hidup yang Berarti

Kita semua punya gambaran hidup ideal yang ada di kepala kita. Hidup didesain untuk mempunyai tujuan dan ambisi. Sekacau apapun hidup kita, walau kita menyangkal tak mau apapun didunia ini. Kita semua punya tujuan.

Terdapat berbagai motivasi dalam meraih suatu tujuan yaitu :

  1. Ketakutan seperti takut akan sakit, miskin, neraka atau mati
  2. Hasrat yaitu mencari kepuasan lewat kesuksesan,kekayaan dan kesenangan
  3. Tugas yaitu dimotivasi oleh rasa terimakasih, tanggung jawab atau keinginan melakukan sesuatu yang benar
  4. Cinta yaitu dimotivasi karena kepedulian kepada orang lain dan menolong sesama.

Apakah yang memotivasi kita untuk meraih tujuan dan keinginan kita ? Misalkan kita membiarkan rasa takut menjadi motivasi kita seperti takut dimarahi oleh orang tua saat mendapat nilai jelek. Keberhasilan kita akan nilai bagus tak akan memuaskan kita.

Termasuk juga saat motivasi hasrat menguasai kita. Misalnya saat kita ingin meraih kekayaan instan, kita akan menghalalkan segala cara walau itu menghancurkan diri kita.

Cara pikiran tenang dan bahagia memerlukan perlu motivasi yang tepat lebih dari sekedar fokus pada tujuan. Biksu tak mencari kebahagiaan demi kepuasan pribadi semata, mereka fokus membuat hidup menjadi lebih berarti.

Jika tujuan kita dimotivasi oleh tugas dan cinta maka hidup kita akan lebih berarti dan bisa mengundang kebahagiaan itu datang sendiri pada kita. Fokuslah pada motivasinya dibanding tujuannya.

Hidup sesuai Dharma

Dharma adalah panggilan diri. Dharma adalah usaha mengkoneksikan kesukaan dengan keahlian dalam hidup kita. Ketika keahlianmu dan kesukaanmu terkoneksi dengan apa yang dibutuhkan alam semesta, itu akan menjadi tujuan hidupmu dan itu berarti kau sedang hidup dalam Dharma.

Ketika kita melakukan suatu pekerjaan yang belum tentu menjadi minat kita tetapi kita melakukannya karena ingin dipuji orang lain, artinya kita belum hidup dalam dharma. Selain itu, jika kita melakukan suatu pekerjaan yang kita sukai tapi orang lain tidak mengakui kalau pekerjaan kita bagus, itu juga belum termasuk hidup dalam dharma.

Buatlah pekerjaanmu menjadi sesuatu hal yang kau sukai dan bermanfaat serta diakui bagi orang lain sehingga kita bisa hidup dalam dharma. Cara pikiran tenang dan bahagia antara lain hidup dalam dharma kita masing-masing.

Membangun Rutinitas

Kita sudah tahu cara hidup tenang dari biksu yaitu salah satunya mempunyai motivasi yang tepat untuk tujuan hidup kita. Dalam meraih tujuan hidup tersebut, maka kita perlu membangun rutinitas.

Rutinitas terkesan membosankan tapi jika kita rutin melakukan hal yang sama secara berulang di tempat yang sama maka kita akan lebih kreatif. Energi yang konsisten dan memori dalam melaksanakan pekerjaan kita akan membantu kita. Kita akan melatih diri kita agar tak mudah terdistraksi dalam mengerjakan pekerjaan kita.

Seperti biksu yang membangun rutinitas bermeditasi, berulang-ulang, terus menerus di tempat yang sama, maka kita bisa mempraktekkannya juga. Misalnya saat kita mengasah kemampuan kita. Tentukan jam berapa kita melakukannya dan kapan selesainya serta lakukan ditempat yang sama. Kita pasti bisa melihat peningkatan kemampuan kita dalam waktu yang dekat.

Fokus dengan Diri Sendiri dan Mengabaikan Gangguan dari Luar

Saat kita memadamkan suara dari luar maka kita akan mendengar suara dari dalam kepala kita. Kita dapat membedakan suara yang baik dan yang buruk. Mari berkaca dari Upanishads, yang merupakan suatu literatur dari agama Hindu, yang mengatakan bahwa pikiran kita diumpamakan oleh kereta yang dikontrol oleh 5 kuda.

Dalam analogi tersebut, kereta tersebut adalah tubuh, 5 kuda adalah panca indera, tali kekang adalah pikiran dan pengendara kuda adalah logika seseorang. Dalam kondisi yang tak terlatih, jika pengendara kuda tertidur maka 5 kuda yang akan mengontrol arah jalan tali kekang dengan tak tentu arah. Kuda-kuda itu akan mudah terdistraksi atas segala pengaruh luar sehingga mereka tersesat dari jalan yang seharusnya.

Dari analogi tersebut, anggap saja panca indera kita terdistraksi oleh makanan, uang, seks, kekuasaan atau pengaruh orang lain. Distraksi itu menyebabkan hidup kita melenceng dari tujuan sebenarnya. Jika panca indera tersebut bisa terkontrol, maka logika kita bisa mengambil alih pikiran dari jalan yang penuh kesenangan instan. Kita harus memiliki kesadaran intelektual yang tinggi agar kita bisa mengontrol pikiran untuk berada ditempat yang tepat. Teruslah belajar agar tidak mudah terdistraksi oleh lingkungan luar dan fokus pada apa yang dikatakan logika kita.

Tetap Rendah Hati, Turunkan Ego

Seringkali kita merasa terkungkung dan tak bebas. Perasaan ingin bebas tapi merasa malu karena ego kita terlalu besar. Saya baru-baru ini menonton video yang dalamnya ada narasumber bernama Coki Pardede. Beliau mengatakan bahwa wanita yang menderita dalam dunia pernikahan dan tak mau bercerai biasanya terpengaruh gambling addiction.

Sumber : Bloom Media

Pertama wanita tak mau berpisah dengan pasangan toksik karena ego yang besar yaitu rasa malu pada lingkungan. Kemudian si wanita akan bertaruh, bahwa pasangannya akan berubah jika mereka sudah punya anak. Akan tetapi saat keadaan tak berubah, wanita menambah taruhan lagi bahwa pasangan akan berubah jika memiliki anak kedua. Tapi pasangannnya tetap tak berubah, kemudian si wanita akan mengorbankan harta dan tenaga. Begitu dalam dan banyak pergorbanan yang harus dibayar. Akhirnya wanita semakin jatuh dan tak bisa lepas.

Padahal, hanya dengan melepas ego yaitu rasa malu karena menjadi janda mungkin adalah solusi baginya. Kita cukup rendah hati mengakui bahwa kita gagal. Rasa rendah hati adalah kemampuan untuk sadar bahwa kita belum mampu atau belum banyak yang kita tahu sedangkan ego adalah perasaan paling hebat, pintar dan mampu melakukan segalanya. Ego yang besar membuat kita memnyembunyikan diri kita sebenarnya bahwa kita juga adalah makhluk yang tak sempurna. Cara pikiran tenang bisa diraih dengan sikap rendah hati dan melepas ego.

Rasa rendah hati membuka berbagai banyak kesempatan yang tersembunyi. Ketika kita rendah hati, maka kita akan terbuka untuk belajar karena kita sadar banyak yang tak kita tahu

Jay Shetty

Selalu Bersyukur

Bersyukur akan tiap hari akan membuka kesempatan bagi kita dan mengabaikan halangan didepan mata. Mari lihat dalam diri kita, apa yang kita punyai dan bisa kita manfaatkan hari ini. Dengan berterimakasih, kita tak akan mengeluh dan cenderung membuat kita lebih kreatif.

Rasa berterimakasih membantu kita mengatasi kepahitan dan luka yang ada dalam diri kita. Ia akan menjatuhkan beban yang ada di diri kita

Jay Shetty

Ketika kita bersyukur, kecil kemungkinan kita akan mendendam dan iri pada orang lain. Ketika kita berterimakasih, otak akan melepaskan dopamin yang akan membuat kita bahagia. Tubuh dan mental akan terasa lebih sehat.

Terkadang kita bingung bagaimana cara kita menyampaikan rasa terimakasih kasih kita pada seseorang. Kita jangan sekedar mengucapkan terimakasih tapi katakanlah hal spesifik seperti “Terimakasih atas makan malam hari ini, makanan itu betul-betul enak”. Katakan dengan tulus agar orang lain juga merasa bahagia.

Ada beberapa hal yang sering kali mengurangi rasa terima kasih kita yaitu ekspetasi terhadap orang lain . Kita cenderung menginginkan orang lain bertindak sesuai ekspetasi kita. Tapi menurut buku Think Like A Monk ini, kita tak bisa selalu berekspetasi pada orang lain.

Ada 4 faktor yang tak bisa kita ekspetasikan pada orang lain, yaitu :

  1. Karakter
  2. Kepedulian
  3. Kompetensi
  4. Konsistensi

Kita harus menyadari bahwa orang itu beranekaragam. Syukurilah orang yang datang dalam hidup kita. Mereka dapat memberi cinta atau pelajaran. Kita harus selalu bertemu orang baru untuk mengeksplorasi berbagai kemungkinan atau kesempatan yang orang lain bawa dalam hidup kita.

Melayani dengan Hati

Ada 3 Transformasi yang harus biksu lewati yaitu :

  1. Melepas hal duniawi dan ego
  2. Mengenali diri mereka
  3. Melayani dengan hati

Bagi seorang biksu, tujuan tertinggi adalah pelayanan. Prilaku tak mementingkan diri sendiri dapat menyembuhkan diri kita. Dunia ini merupakan tempat yang tak kekal ,penuh dengan penderitaan dan delusi semata. Pada akhirnya, cara pikiran tenang susah didapat jika bergantung pada kepuasan pribadi.

Ketika kita membuat tujuan hidup untuk kepuasan pribadi, maka kita tak akan bahagia akan tetapi jika kita melihat hidup sebagai pelayanan terhadap sesama maka hidup kita akan mengalami kepuasan

Jay Shetty

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jika kita mengejar tujuan untuk membantu orang lain maka kcemasan dan depresi akan cenderung berkurang. Aksi memberi mengaktifkan kegembiraan dalam otak yang membuat kita hidup lebih lama.

Biksu percaya bahwa pilar dari pelayanan adalah membuat hidup lebih baik. Pelayanan menghubungkan hidup kita dengan orang lain. Kita tak akan merasa kesepian. Pelayanan meningkatkan rasa syukur kita, memberi pengalaman luas mengenai hidup dan meningkatkan kasih sayang.

Refleksi

Demikian 1o cara pikiran tenang ala biksu menurut Buku Think Like A Monk dari Jay Shetty. Dari buku ini saya mendapatkan berbagai macam manfaat dan sekaligus saya bisa merefleksikan diri. Pertanyaan untuk refleksi yang saya pikirkan setelah membaca buku ini adalah :

  1. Kita tahu bahwa manusia itu diumpamakan sebagai kereta dengan 5 kuda. Jika pengendara ( intelektual) tak sadar, maka ke-5 kuda (panca indera) ini akan terdistraksi. Apa yang bisa membuat pikiran terdistraksi dan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan intelektual kita agar tak terdistraksi ?
  2. Sudahkah membuat jurnal rasa syukur hari ini ? apa yang membuat kita bersyukur atas hidup ini ?

One thought on “10 Cara Pikiran Tenang ; Sinopsis Buku Think Like A Monk”

  1. 💫 Wow, blog ini seperti petualangan fantastis meluncur ke alam semesta dari kegembiraan! 🎢 Konten yang menarik di sini adalah perjalanan rollercoaster yang mendebarkan bagi pikiran, memicu kagum setiap saat. 💫 Baik itu teknologi, blog ini adalah harta karun wawasan yang inspiratif! 🌟 Berangkat ke dalam petualangan mendebarkan ini dari penemuan dan biarkan pikiran Anda melayang! ✨ Jangan hanya membaca, rasakan kegembiraan ini! #MelampauiBiasa Pikiran Anda akan berterima kasih untuk perjalanan menyenangkan ini melalui alam keajaiban yang penuh penemuan! ✨

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RSS
Follow by Email
Verified by MonsterInsights